Perkembangan Masa Puber
Makalah
Disusun Guna Memenuhi
Tugas
Mata Kuliaih : Psikologi Perkembangan
Dosen Pengampu : Saliyo, S.Ag., M.Si.
oleh:
Samsul Hilal : 412005
Indah Ratnasari : 412027
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI STAIN KUDUS
JURUSAN
DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM
TAHUN
2014
I.
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Masa remaja merupakan masa dimana dianggap sebagai masa topan badai
dan stress (Storm and
Stress). Karena mereka telah
memiliki keinginan bebas untuk
menentukan nasib sendiri,
kalau terarah dengan baik
maka ia akan
menjadi seorang individu
yang memiliki rasa tanggungjawab, tetapi kalau
tidak terbimbing maka bisa
menjadi seorang yang tak memiliki masa depan dengan baik.
Pada masa pubertas itulah perkembangan remaja perlu adanya pengontrolan
diri dari orang tua, masyarakat dilingkungan dimana mereka berada. Karena pada
masa itu remaja merasa semakin mampu dalam pengambilan keputusan. Remaja yang
lebih tua lebih kompeten dalam mengambil keputusan disbanding remaja yang lebih
muda, dimana mereka lebih kompeten daripada anak-anak. Kemampuan untuk
mengambil keputusan tidak menjamin kemampuan itu diterapkan, karena dalam
kehidupan nyata, luasnya pengalaman adalah penting. Remaja perlu lebih banyak
peluang untuk mempraktekkan dan mendiskusikan keputusan realistis. Dalam
beberapa hal, kesalahan pengambilan keputusan pada remaja mungkin terjadi
ketika dalam realitas yang menjadi masalah adalah prientasi masyarakat terhadap
remaja dan kegagalan untu member mereka pilihan-pilihan yang memadai. Untuk itu
sebagai orang tua, dan masyarakat harus mengenal remaja itu pada tingkat
perkembangan dalam masa pubertasnya.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian dari masa pubertas?
2.
Bagaimana ciri-cirinya?
3.
Bagaimana perubahan tubuh pada masa
puber?
4.
Apa akibat dari perubahan fisik masa
puber terhadap sikap dan perilaku?
II.
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Masa Puber
Pubertas
adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak berubah dari makhluk
aseksual menjadi makhluk seksual. Seperti diterangkan Root “Masa puber adalah
suatu tahap dalam perkembangan dimana terjadi kematangan alat-alat seksual dan
tercapai kemampuan reproduksi. Tahap ini disertai dengan perubahan-perubahan
dalam pertumbuhan somatis dan perspektif psikologis”.[1] Pubertas
adalah masa ketika
seorang anak mengalami
perubahan fisik, psikis, dan
pematangan fungsi seksual.
Masa pubertas dalam
kehidupan kita biasanya
dimulai saat berumur delapan hingga sepuluh
tahun dan berakhir lebih
kurang di usia
15 hingga 16
tahun. Pada masa
ini memang pertumbuhan
dan perkembangan berlangsung dengan
cepat. Pada perempuan pubertas
ditandai dengan menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada laki-laki
ditandai dengan mimpi basah.[2]
Karakteristik anak puber antara lain: merasa diri sudah dewasa sehingga
anak sering membantah atau menentang, emosi tidak stabil sehingga anak puber
cenderung merasa sedih, marah, gelisah, khawatir, mengatur dirinya sendiri
sehingga terkesan egois, dan sangat mengutamakan kepentingan kelompok atau genk
sehingga mudah terpengaruh oleh teman sekelompoknya. Anak mudah terpengaruh
oleh lingkungan dan budaya baru yang sering bertentangan dengan norma
masyarakat, serta memiliki rasa keingitahuan yang besar pada hal-hal baru yang
mengakibatkan perilaku coba-coba tanpa didasari dengan informasi yang benar dan
jelas.
B. Ciri-ciri
Masa Puber
Masa
puber adalah periode yang unik dan khusus yang ditandai oleh
perubahan-perubahan perkembangan tertentu yang tidak jelas dalam tahap-tahap
lain dalam rentang kehidupan. Ciri-ciri masa puber :
1.
Masa Puber Adalah Periode Tumpang
Tindih
Masa puber harus dianggap sebagai
periode tumpang tindih karenamencakup tahun-tahun akhirmasa kanak-kanak dan
tahun-tahun awal masa remaja. Sampai anak matang secara seksual, ia akan
dikenal sebagai “ Anak Puber.” Setelah matang secara seksual, anak dikenal
sebagai “Remaja” atau ”Remaja Muda.”
2.
Masa Puber Adalah Periode yang
Singkat
Dibandingkan dengan banyaknya
perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar tubuh, masa puber relatif
merupakan periode yang singkat, sekitar dua sampai empat tahun. Anak yang
mengalami masa puber selama dua tahun atau kurang dianggap sebagai anak yang “
cepat matang,” sedangkan yang memerlukan tiga sampai empat tahun untuk
menyelesaikan peralihan menjadi dewasa dianggap sebagai anak yang “ lambat
matang.” Sebagai kelompok, anak perempuan cenderung lebih cepat matang daripada
kelompok anak laki-laki, tetapi terdapat perbedaan yang mencolok dalah setiap
kelompok.
3.
Masa Puber Merupakan Masa
Pertumbuhan dan Perubahan yang Pesat
Perubahan-perubahan pesat yang
terjadi selama masa puber menimbulkan keraguan, perasaan tidak mampu dan tidak
nyaman, dan dalam banyak kasus mengakibatkan perilaku yang kurang baik. Dalam
membahas perubahan-perubahan ini, Dunbar menyatakan:
Selama periode ini anak yang sedang
berkembang mengalami berbagai perubahan dalam tubuh, perubahan dalam status
termasuk penampilan, pakaian, milik, jangkauan pilihan, dan perubahan dalam
sikap terhadap seks dan lawan jenis. Kesemuanya meliputi hubungan orang
tua–anak yang berubah dan perubahan dalam peraturan-peratuaran yang dikenakan
kepada anak muda.
Pesatnya pertumbuhan dan
perkembangan yang terjadi selama masa puber pada umumnya disebut sebagai“
remaja tumbuh pesat.”
4.
Masa Puber Merupakan Fase Negatif
Bertahun-tahun yang lalu, Charlotte
Buhler menamakan masa puber sebagai fase negatif. Istilah fase
menunjukkan periode yang berlangsung singkat, negatif berarti bahwa
individu mengambil sikap “anti” terhadap kehidupan atau kelihatannyakehilangan
sifat-sifat baik yang sebelumnya sudah berkembang.
Terdapat bukti bahwa sikap dan
perilaku negatif merupakan ciri dari bagian awal masa puber dan yang terburuk
dai fase negatif ini akan berakhir bila individi secara seksual menjadi matang.
5.
Masa Pubertas Terjadi pada Berbagai
Usia
Purbetas dapat terjadi setiap saat
antara usia lima atau enam tahun dan sembilan belas tahun. Tetapi, rata-rata
anak perempuandalam kebudayaan Amerika saat ini menjadi matang secara
seksualpada tiga belas tahun, dan rata-rata anak laki=laki setahun kemudian.
Juga terdapat perbedaan waktuyangperluuntuk menyelesaikan proses perubahan masa
puber.
Variasi pada usia saat terjadinya
pubertas dan dalam waktu yang diperlukan untuk proses ini menimbulkan banyak
masalah pribadi maupun sosial bagi anak laki-laki dan perempuan.
Masa Puber Dibagi dalam Tahap-tahap
Meskipun
masa puber relatif merupakan periodeyang singkat dalam rentang kehidupan, namun
biasanya dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
a.
Tahap Prapuber
Tahap ini merupakan tumpang tindih
dengan satu atau dua tahun terakhir masa 3
kanak-kanak pada saat anak dianggap
sebagai “ prapuber”, yaitu bukanlah
seorang anak tetapi belum juga
seorang remaja, tetapi bisa disebut tahap pematangan.
b.
Tahap Puber
Tahap ini terjadi pada garis pembagi
antara masa kanak-kanak dan masa remaja, saat dimana kriteria kematangan
seksual muncul haid pada anak perempuan dan pengalaman akan mimpi basah pertama
kali di malam hari pada anak laki-laki.
c.
Tahap Pascapuber
Tahap ini bertumpang tindih denga
tahun pertama atau tahun kedua remaja.Selama tahap ini, ciri-ciri seks skunder
telah berkembang baik dan organ-organ seks telah berkembang dengan matang.[3]
C. Perubahan pada Masa Puber
Anak Laki-laki
|
Anak Perempuan
|
1. Perubahan
ukuran tubuh
|
|
Perubahan tinggi tubuh dari usia 12,8 tahun sampai 15,3
tahun. Puncaknya pada 14 tahun.
|
Dua
tahun sebelum haid dan setahun setelah haid. Berhenti sekitar 18 tahun.
|
2. Ciri-ciri
Seks Primer
|
|
Gonad atau testes yang terletak dalam scrotum pada usia 14
tahun baru sekitar 10% dari ukuran matang. Kemudian terjadi pertumbuhan pesat
selama satu atau dua tahun, setelah itu pertumbuhan menurun; testes sudah
berkembang penuh pada usia 20/21 tahun.
|
· Berat
uterus anak usia sebelas atau dua belas tahun berkisar 5,3 gram; pada usia
enam belas rata-rata beratnya 43 gram.
Tuba falopi, telur-telur dan vagina juga tumbuh pesat pada saat ini.
· Datangnya
haid yang akan terjadi kira-kira setiap dua puluh delapan hari sampai
menopuse, pada akhir empat puluhan
atau awal lima puluhan tahun.
|
3. Ciri-ciri
Seks Sekunder
|
|
·
Rambut
Rambut kemaluan timbul sekitar
setahun setelah testes dan penis mulai membesar. Rambut ketiak dan rambut di
wajah timbul kalau pertumbuhan rambut kemaluan hampir selesai demikian pula
rambut tubuh.
·
Kulit
Kulit menjadi lebih kasar, tidak
jernih, warnanya pucat dan pori-pori meluas.
·
Kelenjar
Kelenjar lemak atau yang
memproduksi minyak dalam kulit semakin membesar dan menjadi lebih aktif,
sehingga dapat menimbulkan jerawat.
·
Otot
Otot-otot bertambah besar dan
kuat, sehingga memberi bentuk bagi lengan, tungkai kaki, dan bahu.
·
Suara
Suara berubah setelah rambut
kemaluan timbul. Mula-mula suara menjadi serak dan kemudian tinggi suara
menurun, volume meningkat dan mencapai pada yang lebih enak. Suara yang pecah
sering terjadi kalau kematangan berjalan pesat.
·
Benjolan dada
Benjolan-benjolan kecil disekitar
kelenjar susu pria timbul sekitar usia 12 dan 14 tahun. Ini berlangsung
selama beberapa minggu dan kemudia menurun baik jumlahnya maupun besarnya.
|
·
Pinggul
Pinggul menjadi bertambah lebar
dan bulat, akibat membesarnya tulang pinggul dan berkembangnya lemak bawah
kulit.
·
Payudara
Segera setelah pinggul mulai
membesar, payudara juga berkembang. Puting susu membesar dan menonjol, dan
dengan berkembangnya kelenjar susu, payudara menjadi lebih besar dan lebih
bulat.
·
Rambut
Rambut kemaluan timbul setelah
pinggul dan payudara mulai berkembang. Bulu ketiak dan bulu pada wajah mulai
tampak setelah haid. Semua rambut kecuali rambut wajah mula-mula lurus dan
terang warnanya, kemudian menjadi lebih subur, lebih kasar, lebih gelap dan
agak keriting.
·
Kulit
Kulit menjadi lebih kasar, lebih
tebal, agak pucat dan lubang pori-pori bertambah besar.
·
Kelenjar
Kelenjar lemak dan kelenjar
keringat menjadi lebih aktif. Sumbatan kelenjar lemak dapat menyebabkan
jerawat. Kelenjar keringat di ketiak mengeluarkan banyak keringat dan baunya
menusuk sebelum dan selama masa haid.
·
Otot
Otot semakin besar dan semakin
kuat, terutama pada pertengahan dan menjelang akhir masa puber, sehingga
memberikan bentuk pada bahu, lengan dan tungaki kaki.
·
Suara
Suara
menjadi lebih penuh dan lebih semakin merdu. Suara serak dan suara yang pecah
jarang terjadi pada anak perempuan.[4]
|
D. Akibat Perubahan Fisik Masa Puber
Terhadap Sikap dan Perilaku
Dapat
dimengerti bahwa akibat yang luas dari masa puber pada keadaan fisik anak juga
mempengaruhi sikap dan perilku. Namun ada bukti yang menunjukkan bahwa
perubahan dalam sikap dan perilaku yang terjadi pada saat ini lebih merupakan
akibat dari perubahan sosial daripada perubahan kelenjar yang berpengaruh pada
keseimbagan tubuh. Semakin sedikit simpati dan pengertian yang diterima anak
puber dari orang tua, kakak-asik, guru-guru dan teman-teman, dan semakin
besarnya harapan sosial pada periode ini, semakin besar akibat psikologis dari
perubahan-perubahan fisik.
Perubahan
masa puber terhadap sikap dan perilaku yang paling umum, paling serius, dan
paling kuat seperti dipaparkan dibawah ini.
1.
Ingin Meyendiri
Kalau
perubahan pada masa puber mulai terjadi anak-anak biasanya menarik diri dari
teman-temannya dan dari berbagai kegiatan keluarga dan sering bertengkar dengan
teman-teman dan anggota keluarga. Gejala menarik diri ini mencakup
ketidakinginan berkomunikasi dengan orang-orang lain.
2.
Bosan
Anak puber
bosan dengan permainan yang sebelumnya amat digemari, tugas-tugas
sekolah,kegiatan sosial dan kehidupan pada umumnya. Akibatnya, anak sedikit
sekali bekerja sehingga prestasi diberbagai bidang cenderung menurun.
3.
Inkoordinasi
Pertumbuhan
pesat dan tidak seimbang mempengaruhi pola koordinasi gerakan dan anak akan
merasa kikuk dan janggal selama beberapa waktu. Setelah pertumbuhan melambat,
koordinasi akan membaik secara bertahap.
4.
Antagonisme sosial
Anak puber
seringkali tidak mau bekerja sama, sering membantah dan menentang. Permusuhan
terbuka antara dua jenis kelamin berlainan di ungkapkan dalam kritik dan
komentar-komentar yang merendahkan. Dengan berlanjutnya masa puber, anak
kemudian menjadi lebih ramah, lebih dapat bekerja sama dan lebih sabar kepada
orang lain.
5.
Emosi yang meninggi
Kemurungan,
merajuk, ledakan amarah dan kecenderungan untuk menangis karena hasutan yang
sangat kecil merupakan ciri-ciri bagian awal masapuber. Pada masa ini anak
merasa khawatir, gelisah dan cepat marah. Sedih, mudah marahn suasana hati yang
negatif sangat sering terjadi selama masa prahaid dan awal periode haid. Dengan
semakin matangnya keadaan fisik, ketegangan mulai berkurang dan anak sudah
mulai mampu mengendalikan emosinya.
6.
Hilangnya kepercayaan diri
Anak-anak
yang tadinya sangat yakin pada diri sendiri, sekarang menjadi kurang percaya
diri dan takut akan kegagalan karena daya tahan fisik menurun dan karena kritik
yang bertubi-tubi dari orang tua dan teman-temannya. Banyak anak laki-laki dan
perempuan setelah masa puber mempunyai perasaan rendah diri.
7.
Terlalu sederhana
Perubahan
tubuh yang terjadi selama masa puber menyebabkan anak menjadi sangat sederhana
dalam segala penampilannya karena takut orang lain akan memperhatikan perubahan
yang dialaminya dan memberi komentar yang buruk.
Pada
umumnya pengaruh masa puber lebih banyak pada anak perempuan dari pada anak
laki-laki, sebagian disebabkan karena anak perempuan biasanya lebih cepat
matang dari pada anak laki-laki dan sebagian karena banyak hambatan-hambatan
sosial mulai di tekankan pada perilaku anak perempuan justru pada saat anak
perempuan mencoba untuk membebaskan diri dari berbagai pembatasan. Karena
mencapai masa puber lebih dulu, anak perempuan lebih cepat menunjukkan
tanda-tanda perilaku yang mengganggu dari pada anak laki-laki. Tetapi perilaku
anak perempuan lebih cepat stabil dari pada anak laki-laki dan anak perempuan
mulai berperilaku seperti sebelum masa puber.
Sementara
itu, akibat psikologis juga timbul karena kebingungan yang berasal dari harapan
sosial orang tua, guru dan orang lainnya. Anak laki-laki dan perempuan
diharapkan berbuat sesuai dengan standar-standar yang pantas untuk usia mereka.
Hal ini relatif mudah kalau pola perilaku mereka terletak pada tingkat
perkembangan yang sesuai. Namun anak yang kematangannya belum siap untuk
memenuhi harapan-harapan sosial menurut usianya cenderung mengalami masalah.
III.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pubertas
adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak berubah dari makhluk
aseksual menjadi makhluk seksual. Menurut sejumlah ahli perkembangan, pada anak
perempuan pubertas terjadi sekitar usia 10 tahun, sedangkan pada anak laki-laki
terjadi pada usia sekitar 12 tahun. Kriteria yang paling sering digunakan untuk
menentukan timbulnya pubertas dan untuk memastikan tahap pubertas tertentu yang
telah dicapai adalah haid, basah malam, bukti yang diperoleh dari analisis
kimia terhadap air seni dan foto sinar-X dari perkembangan tulang.
Masa puber
merupakan periode yang unik dan khusus yang ditandai oleh perubahan-perubahan
perkembangan tertentu yang tidak terjadi dalam tahap-tahap lain dalam rentang
kehidupan.
Selama pertumbuhan pesat masa puber, terjadi empat perubahan fisik penting di
mana tubuh anak dewasa yaitu perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh,
perkembangan ciri-ciri seks primer dan perkembangan ciri-ciri seks sekunder.
DAFTAR PUSTAKA
Desmita.
Psikologi Perkembangan. (Bandung: Remaja Rosdakarya). 2005.
Elizabeth,
B. Hurlock. Psikologi Perkembangan.
Jakarta: Erlangga, hlm. 184
Maria. U. Kenakalan
remaja. 2009. Available from : URL:http://www.damandiri.or.id
Zulkifli, L. Psikologi
Perkembangan. (Bandung: Remaja Rosdakarya). 1992.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar